MY IDOL IS MY BOYFRIEND...?
author: Park Ha Na (박 하나)
main chast :
- park chanyeol
- oh sehun
- do kyungsoo
- Ghina / park hana
- widya/song hye kyung
- sachita/song dong rin
genre : romance
Pagi hari yang cerah seorang yeoja
bangun dari tidurnya dengan sesekali menguap dan merenggangkan tubuh,melihat
jam lalu bangkit ke arah kamar mandi dengan rambut yang masih acak-acakkan.
Tak lama kemudian ia keluar lalu
mengenakan seragam sekolahnya dengan rok pendek 2 cm diatas lutut berwarna
merah-hitam kotak-kotak,tubuh rampingnya yang terbalut kemeja putih dengan jas
hitam yang melekat pas ditubuhnya,membuat lekuk tubuhnya makin terlihat.
Kemudian bergegas untuk keluar kamar
yang bernuansa putih bercampur pink itu. Melewati koridor dan berhenti di depan
sebuah pintu kaca yang dihiasi tirai kerang yang sangat indah lalu mengetuknya
dengan pelan. Tidak ada jawaban. Mengetuknya lagi kali ini lebih keras dengan
tak sabar.
Alhasil pintu terbuka dengan lebarnya
saat ia mulai memasuki kamar bernuansa biru-kuning itu,ia melirik seorang yeoja
yang membukakannya pintu tadi berjalan
ke arah ranjang king size dan kembali tidur dengan pulasnya tanpa menghiraukan
orang yang telah ia bukakan pintu tadi.
Yeoja tinggi itu mendekati tempat tidur
seorang yeoja yang masih mengenakan piyama berwarna kuning. Ya hampir
seluruhnya kamar ini berisi warna kuning karena perlu diketahui yeoja yang
tertidur itu memang tergila-gila dengan warna kuning.
”Ckckck” yeoja cantik yang sudah siap
untuk sekolah berdecak kesal kemudian
langsung menggoyangkan tubuh yeoja yang masih tertidur dihadapannya.
“Yaa!!~ ireona..ireona~” teriak yeoja tinggi.
Kontan yeoja yang diteriakkinya langsung menjerit.
”Aaaa,,,berhenti meneriakiku seperti
itu”kesalnya.
”Kajja~ bangun hari ini kita harus berangkat
sekolah” balas yeoja tinggi itu lagi.
”Ne,,nee~ memang ini pukul berapa sih?”tanyanya
santai—yeoja yang dibangunkan—.
”Ini sudah pukul setengah tujuh,bodoh!!”
yeoja yang diteriaki itu langsung tersentak kaget.
”Mwo!!” dan berlalu menyambar handuk
lalu menuju kamar mandi. Tak lama kemudian ia keluar dari kamar mandi dan
langsung mendekati yeoja didepannya.
”Kenapa baru bilang sih kalo kita
telat,aku tidak mau dihukum di hari pertama masuk sekolah”.
Setelah selesai bersiap-siap mereka
langsung meninggalkan kamar bernuansa kuning-biru itu lalu melewati tangga
dengan cepat. Saat mereka berada di ruang tengah terdengar seseorang memanggil
mereka.
” Nona,mau kemana ayo sarapan dulu”
sergah seorang ahjumma~ paruh baya,kontan larian mereka berdua terhenti dan
membalikkan badan.
”Kita sudah telat bi,kita berangkat dulu
ne~, bye” teriak mereka serempak kemudian berlari lagi,menuju keluar rumah yang
besar nan megah itu.
Saat bus sekolah sudah terlihat dihalte
depan sana,mereka semakin mempercepat larian kaki saat hampir sampai tiba-tiba
yeoja bertubuh tinggi itu berhenti kontan yeoja disampingnya ikut terhenti dan
bertanya.
”Ada apa lagi?” katanya seraya
membungkukan tubuh tangannya memegang lutut dan terdengar napas yang
terengah-engah,Ya yeoja itu sangat lelah berlarian.
”Ada yang ketinggalan” balas yeoja
tinggi cepat. Kontan mereka berdua membelalakkan mata dan saling menatap satu
sama lain. “Sachita” teriak mereka serempak.
Ya,yeoja yang dipanggil ‘Sachita’ itu
saat ini sedang tertidur pulas dengan terulas sebuah senyuman dibibirnya sambil
memeluk erat bantal guling kesayangannya yang bergambar kartun jepang yang
berbadan bulat ,Ya apalagi kalau bukan Doraemon
dan meringkuk dibawah selimut tebal nan nyamannya.
Terdengar suara ketukan pintu ah bukan,lebih
tepatnya gedoran. Yeoja~ yang masih tertidur sangat terusik dengan suara gedoran itu. Saat
suara itu lagi memekakkan telinganya,ia pun tak tahan untuk bangun dan ingin langsung
mengomeli habis-habisan orang yang sudah mengganggu tidur nyenyaknya.
Ia membuka mata lalu tersentak kaget
melihat dua orang yeoja tengah menggoyangkan badannya dengan raut wajah
panik,melihat itu ia tidak jadi ingin mengomelinya karena mengganggu tidur
nyenyaknya.
“Wae? Kenapa berteriak di hari se-pagi ini,ganggu
orang tidur aja” ucapnya pada dua yeoja dihadapannya sambil mengucek-ngucek
mata.
“Mwo!! kau bilang pagi?!,ini sudah pukul
berapa lihat dong” sambil menunjukkan arloji yang melingkar cantik
dipergelangan tangan yeoja berpostur tinggi.
“Kenapa kalian tidak membangunkanku sih?!
Kalo begini kita bisa telat” dan yeoja itu langsung loncat dari ranjangnya
kemudian langsung berlari ke kamar mandi,saat keluar dari kamar mandi dengan
badan yang masih basah dan handuk yang melilit ditubuh rampingnya memperlihatkan
bagian atas dan paha yeoja itu.
“Bukan telat lagi.. tapi yang lebih
tepatnya telat banget dan yang pasti kita di hukum sama senior-senior itu!”
dengan nada yang meninggi yeoja bertubuh semampai dan yeoja bertubuh tinggi itu
langsung dengan gesit membantu yeoja yang mereka bangunkan tadi.
Tak lama kemudian setelah mereka selesai
bersiap-siap,mereka langsung berlari menuruni tangga. Tetapi di ruang tengah
mereka berhenti berlari—lagi dikarenakan seseorang memanggil dari belakang.
“Non,bukannya tadi sudah berangkat?
kenapa balik lagi”
“Iya ahjumma tadi kita kelupaan Sachita,yaudah
ya kita berangkat dulu,bye!” dengan buru-buru mereka langsung berlari keluar
dari rumah yang megah itu,Tetapi ketika di depan pintu seorang yeoja
menghentikan langkah ketika hendak berlari menuju jalan.
“Eh berhenti , kalo kita lari ke sekolah
kita bakalan telat banget dan bus sekolah yang dihalte tadi pasti sudah pergi”
dengan nada cemas terdengar dari bibirnya, kemudian seorang yeoja menunjuk ke
arah yang berlawanan.
“Eh,pas banget tuh ada taxi yang lewat”
dengan perasaan yang gembira ke-3 yeoja itu langsung melambaikan tangan ke arah taxi itu dan
alhasil! Taxi berhenti di depan 3 yeoja
cantik ,mereka memasuki taxi.
“Pak,ke SMA MCKENZIE ART INTERNATIONAL
ngebut pak ya,udah telat banget nih” dengan mimik wajah yang agak cemas.
Supir taxi itu langsung mengangguk
mengiyakan. Dan ‘buwss’ derusan mobil taxi itu langsung dengan cepat menuju
sekolah M.A.I.
Sesampainya di tujuan mereka keluar dari
mobil taxi dan langsung membayar argo-nya,kemudian taxi itu melaju dengan cepat
meninggalkan ke-3 yeoja yang masih berdiri di depan gerbang sekolah. Selepas
taxi itu pergi mereka ber-3 menghembuskan nafas panjang ‘huuuhh’ dengan jantung
yang berdebar-debar disertai rasa takut yang menyelusup ke dalam tubuh, mereka
mulai memasuki gerbang sekolah dengan langkah yang tergesa-gesa.
Saat berada di halaman sekolah yang
sudah sepi, dari kejauhan tampak 3 yeoja berdiri dengan tangan yang terlipat di
depan dada. Ya,itu pasti senior yang mendapat giliran untuk menghukum
siswa-siswi baru yang telat. Sontak mereka ber-3 berhenti dan langsung
menundukkan kepala. Terdengar langkah 3 senior tadi berjalan mendekati 3 yeoja
yang telat itu.
“Pasti kalian telat?” tanya salah satu dari ke-3 senior itu
“Eh,buysett punya mata kagak yaa..emang
udah telat kalee’” gumam yeoja bertubuh semampai yang bernametag ‘Ghina’ .
“Huusshh!!” kedua yeoja yang ada di
sebelah kanan dan kirinya menyikut lengannya secara bersamaan.
“Ikut kami” ujar salah satu dari ketiga
senior itu. Ghina yang mendengar itu hanya mendengus kesal dan mengekori ketiga
senior tadi.
~
Hampir setengah jam lamanya 3 yeoja yang
telat ini berdiri di depan tiang bendera,tubuh mereka terlihat sempoyongan ‘rasanya
ingin jatuh di kasur yang empuk’gumam Ghina dalam hati, tak lama kemudian
terlihat 3 namja yang mendekati 3 yeoja yang sedang menjalani hukuman.
“Hai,, cantik nggak kepanasan tuh?”
tanya salah satu namja yang berpostur semampai seraya menyodorkan sebotol air
mineral. Sachita yang mendengar itu hanya tersenyum tipis, sementara yeoja di sampingnya
hanya mendengus kesal.
“Makasih,kita enggak haus kok!” tolak Ghina
dengan nada ketus.
“Oh yaudah kalau tidak mau” ujar namja
yang menawari minuman itu kemudian langsung meneguk sebotol air minum yang tadi
ia pegang untuk diberikan ke-3 yeoja dihadapannya, ketiga yeoja itu menelan
saliva mereka sendiri. Saat melihat air mulai mengalir melewati rongga mulut
namja itu.
Terdengar suara langkah kaki mendekati 3
yeoja yang sedang menjalani hukuman itu.
“Ngapain kalian disini?!” tanya senior itu kepada 3 namja yang berdiri
di depan 3 yeoja.
“Mm... cu..cuman mau liat-liat kok
kak,pengen tau sekolah ini lebih banyak aja” jawab salah satu seorang namja
dengan nada yang sedikit gugup .
“Oh,yaudah ,sementara kalian bertiga
hukuman sudah selesai,kalian boleh ke kelas” ketus senior itu .
“Iya kak,kita ke kelas dulu” kemudian 3
yeoja itu langsung meninggalkan senior dan 3 namja itu.
~
“Haduuhhh... kejam banget tuh senior
hukum kita hampir se-jam,untung aja kita engga pingsan” ujar Ghina yang sedang
mengelap dahinya dengan saputangan berwarna kuning miliknya.*perasaan nih cewek
kuning maniac banget yak,(author mikir sejenak)*
“Salah kita juga,kita kan telat kalo
kita tidak telat mana mungkin kita dihukum sama kakak-kakak senior itu” ujar
seorang yeoja berpostur tinggi seraya membenahi posisi nametagnya yang
bertuliskan “Widya” karena hukuman tadi jadi agak kurang rapi.
“Cuma telat dikit aja udah dihukum , ahhh
senior apaan tuh ?!” omel Ghina yang sedari tadi kesal.
“Sudah-Sudah lebih baik kita ke kantin ,
perutku sepertinya minta diisi nih” ujar Widya yang sedari tadi memegangi
perutnya yang sudah keroncongan dari tadi.
.
.
.
“Bii... siomay goreng 3 sama es teh
manisnya 2 dan es jeruknya 1” teriak seorang yeoja yang langsung menduduki
kursi kantin.
“Ok” ujar bibi kantin sambil mengambil
gelas untuk 3 yeoja itu.
Ketiga yeoja itu hanya terdiam sambil
terpangku tangan dengan mata yang agak terpejam karena kelelahan .
Tidak menunggu lama lagi,pesanan mereka
telah sampai.tanpa mengundur waktu mereka langsung melahap siomay itu dengan
rakus.
Skip>
Keesokan harinya mereka berangkat
sekolah lagi tetapi tidak terlambat seperti hari kemarin. Dan begitu seterusnya
hingga suatu hari mereka melewati koridor,menuju kantin seseorang memanggil
mereka.
“Hey,kalian bertiga” teriak seorang
yeoja yang diketahui sekelas dengan mereka bertiga.
“Woy!! Kita punya nama kale’” balas Ghina
ketus.
“Ghinaa” sikut Widya menahan temannya
itu agar tidak terjadi perdebatan. Ghina hanya mendengus kesal.
*yaiyalah,lagian siapa juga yang gk
marah. Sering dipanggil tanpa nama,kan dia juga punya nama,author aja marah
dipanggil gk pake nama emang author apaan dipanggil kgk pake nama_-_*
“Ada apa,Della” tanya Widya pada
temannya yang memanggil tadi.
“Kalian dipanggil sama pak kepsek
tuh,keruangannya” jawab Della.
“Kita bertigaa?”tanya Sachita malas.
“Yaiyalah,masa iya berlima,kalian kan
Cuma bertiga” balas Della lagi.
“Oh,okelah,thanks Dell,sudah kasi tau
kita” ucap mereka berdua kecuali Ghina yang masih kesal. Della mengangguk dan
langsung pergi.
“Kira-kira kenapa ya,kita dipanggil pak
kepsek” tanya Sachita cemas seraya berjalan menuju ruang kepala sekolah.
“Manaku tahu,mungkin kau membuat
masalah” jawab Ghina asal,tapi itu membuat Sachita tidak terima.
“Heh,yang ada itu kau yang buat masalah.
Meninju rico hingga terjatuh dikantin kemarin” balas Sachita tak mau kalah.
”Sama saja seperti biasmu,si Chanyeol
itu. Sama-sama troublemaker” sambungnya. Ghina yang mendengar itu mengepalkan
kedua tangannya.
“Maksudmu itu apa,hah? jangan
berani-beraninya menjelekan Park Chanyeol ,dia itu biasku yang paling tampan
tahu,kau mau wajahmu kubuat memar seperti Rico,dasar bodoh” amarah Ghina mulai
muncrat/? Dan menyembur begitu saja dari bibir manisnya. Sachita yang melihat
itu hanya memegang wajahnya takut.
“Aigoo,,aku takut,Sehunnie tolong aku”
teriak Sachita dan menyebut nama biasnya didalamnya.
“Panggil saja sana,Sehunniemu yang cadel
itu” ejek Ghina dan membuat Sachita makin berteriak.
“Yaa!!! Kalian berdua berhentilah
berdebat,membuatku pusing saja” ujar Widya seraya memegangi kepalanya yang
hampir mau pecah mendengar ocehan kedua temannya itu. Setelah perdebatan itu
mulai reda,mereka sampai di depan ruang kepala sekolah.
Lalu mengetuk pintu kayu itu,saat telah
mendapat izin dari dalam sana mereka pun membuka pintu dan masuk kedalamnya. Terlihat
disana seorang ahjusii sedang duduk dikursi kebesarannya sambil terpangku
tangan.
“Silahkan duduk” ucap pak kepala sekolah
mempersilahkan 3 yeoja itu untuk duduk seraya menunjuk kursi dihadapannya. Mereka pun mengangguk dan mulai
menduduki kursi yang ditunjuk tadi.
Tepat ada 3 kursi,dengan posisi Sachita
disebelah kiri,dan Widya disebelah kanan dengan Ghina yang menengahi mereka
berdua sambil merangkul tangan dan jangan lupa masih dengan wajah masamnya
karena rasa kesal yang masih mendominasinya dengan Sachita walau perdebatan itu
telah usai.
“Ada apa pak,memanggil kami bertiga
kemari” ucap Widya mewakili. Sang kepsek berdeham sekali seraya membenarkan
posisi duduknya.
“Begini..”awalnya , “Walau kalian masih
baru disini,maksud bapak masih kelas 10. Tapi nilai raport kalian sangatlah
memuaskan,dan IQ kalian jauh diatas rata-rata” lanjutnya.
Membuat ketiga yeoja dihadapannya
mengerutkan dahi karena tidak mengerti jalan dari ucapan kepala sekolah mereka.
“Iya,benar. Terus kenapa pak” tanya Ghina
tidak sabar masih dengan wajah bingungnya.
“Emm,kalian mau tidak mewakili sekolah
untuk pertukaran pelajar” kata pak kepsek lagi. Membuat 3 yeoja itu tersentak
kaget,dan mulai mengeluarkan penolakan tetapi sebelum itu dimulai,pak kepsek sudah
lebih dulu berbicara.
“Di seoul” sambungnya lagi yang membuat
3 yeoja itu membelalakkan mata dengan mulut yang menganga tidak percaya.
“MWO!!?? SEOUL?” teriak ke-3 yeoja itu
bersamaan kontan berdiri.
“Ehm,,iya seoul,korea selatan” balas pak
kepsek yang memberi kode kepada 3 yeoja itu agar duduk kembali.
Mereka senangnya bukan main saat tau
akan ke kota seoul,dengan senyum yang merekah dibibir manis masing-masing
mereka duduk kembali.
“Kalian bisa bersiap-siap sepulang
sekolah nanti,besok kalian harus berada di bandara ingat jam 06.30 tepat,tidak
ada yang terlambat. Mengerti!!?” ucap pak kepsek dan mereka ber-3 hanya
mengganggukkan kepala antusias.
“Baik pak,kami tidak akan mengecewakan
bapak” ujar Widya yang di iyakan oleh kedua sahabatnya.
“Baiklah,semoga saja seperti
itu,sekarang kalian boleh keluar” balas pak kepsek tegas dengan senyumannya.
Ke-3 yeoja itupun meninggalkan ruang
kepala sekolah masih dengan sebuah senyuman terulas manis dibibir mereka. Berjalan
menuju kantin dengan langkah ceria.
Saat ini mereka berada di kantin dengan
senda gurau yang tak membuat sedikitpun senyuman mereka hilang. Saat sedang
asyik mengobrol datanglah 3 namja tampan dari arah jam 9 dan langsung mengambil
tempat disamping dan dihadapan ke-3 yeoja cantik itu.
“Haii,cantik kita boleh gabung kan?”
tanya seorang namja jangkung yang berada di samping Ghina seraya mencolek pelan
dagu yeoja manis itu. Ghina memandang tak suka ke arah namja tadi.
“Heh,kalau kau tidak mau kubuat wajah
tampanmu itu memar lagi sebaiknya pergi dari sini cepat” balas Ghina ketus
seraya menyilangkan tangan didepan dada.
“Wow..wow..slowdown kita tidak akan
mengganggu kok” balas namja itu lagi. Ke-3 yeoja tidak lagi menghiraukan ke-3
namja tadi dan mulai bersenda gurau kembali.
“Sebenarnya apa yang kalian bicarakan
hingga tertawa seperti itu dan terlihat sangat bahagia” ucap namja yang berada
di hadapan Widya dengan kerutan dikeningnya.
“Kalian tahu tidak Seoul” kata Sachita
pada ke-3 namja dihadapannya,dan mendapatkan anggukan dari mereka.
“Nah,kita akan pergi ke Seoul Untuk
mewakili sekolah pertukaran pelajar dan yang bahagianya lagi kita akan
bersekolah disana otomatis kita juga tinggal disana” lanjutnya lagi sambil
sedikit berjinggat saking senangnya. Ketiga namja itu semakin kebingungan atas
ucapan sachita tadi.
“Kalian kan bisa bersekolah disana jika
mau toh, kalian anak orang kaya,bisa pergi kemana saja dan tinggal dimana
saja,lalu mengapa terlihat senang sekali” ujar namja yang bernametag Marcell
itu.
“Kalian mau tahu” tanya Sachita lagi dan
dibalas dengan sebuah anggukan—lagi .
“Benar-benar mau tahu” tanyanya lagi
yang membuat ke-3 namja itu semakin antusias.
“Ah,tidak jadi” dan jawaban itu membuat
ke-3 namja yang antusias tadi berubah menjadi kesal.
“Ish,cepat beritahu” ucap Rico kesal,dan
mendapat balasan cengiran dari Sachita. Widya dan Ghina yang melihat itu hanya
memutar mata malas mengapa harus diladeni sih orang seperti mereka itulah kira-kira
yang dipikirkan oleh Widya dan Ghina.
“Baiklah” kata Sachita seraya
membenarkan posisi duduknya sesekali berdeham kecil.
TBC